Breaking News

Thursday 3 March 2016

PROMOSI LGBT

Akhir-akhir ini banyak media yang seakan "polos" dalam memberitakan LGBT, mereka mengatakan kami jurnalis bersikap netral terhadap siapapun demi memperjuangkan diskriminasi kaum minoritas.
menarik memang jika argumen ini dikaji ulang, ketika argumen ini dilaksanakan seobjektif mungkin maka sudah pasti semua berita akan diberitakan tanpa pandang bulu dan tidak tebang pilih. Lebih pasti lagi ketika argumen diatas dilaksanakan maka pada pelaksanannya akan melihat sudut pandang keselamatan terhadap diskriminasinya bukan untuk membagakan kaum LGBT yang bersifat membodohkan masyarakat.
Masyarakat mesti dibimbing dalam pemberitaan bukan dibingungkan dengan mempromosikan sesuatu yang salah.
contoh-contoh berita yang mempromosikan
1. Berita bertema orang-orang LGBT yang sukses
2. Artis-artis LGBT
3. LGBT bukanlah sebuah kesalahan
4. Melihat dari sudut pandang kenetralan (seakan LGBT bukanlah sebuah penyakit)
Berikut contoh-contoh promosi LGBT

BACA SELENGKAPNYA
Read more ...

Monday 29 February 2016

Ke Jakarta Tidak ke Jakarta Ridwan kamil



Ada yang senang dan ada yang kecewa, tetapi Ridwan kamil sudah menetapkan keputusannya.
berikut kutipan dari akun sosialnya

Mohon maaf, walau kesempatan itu ada, saya memutuskan untuk tidak maju ke pemilihan Gubernur DKI 2017. Ini alasannya. mohon dibaca dengan seksama. Semoga Jakarta bisa memilih pemimpin terbaik tahun depan. hatur nuhun.
------
Ke Jakarta Tidak ke Jakarta
Indonesia lahir dari imajinasi. Rumah besar dengan penghuni yang beragam bukan seragam. Indonesianis Ben Anderson pun menyebut Indonesia sebagai "imagined community". Imajinasi ambisius yang mencoba menyatukan kebhinekaan 17 ribu pulau dan 700-an bahasa ini. Keragaman dan kekayaan tanah air ini luar biasa. Bangsa Portugis, Inggris dan Belanda pun dahulu berebut kekayaan ibu pertiwi ini. Kekayaan alam yang bisa membuat Belanda mau tukar guling Maluku dari Inggris dan menukarnya dengan pulau New Amsterdam yang berubah nama menjadi Manhattan New York City hari ini.
Manusia modern Indonesia hari ini dominasinya adalah turunan migran Micronesia asal Tiongkok yang dalam perjalanan sejarahnya bercampur dengan genetika India atau Arab. Bukan aseli turunan dari Homo Erectus Sangiran atau The Hobbit alias Homo Floresiensis. Migrasi bangsa Micronesia ribuan tahun lalu mendatangi Taiwan, Filipina, Indonesia sampai sejauh kepulauan Pasifik dan Hawaii. Makanya sawo matang kita mirip dengan sawo matang orang Hawaii. Jika mau melihat leluhur bangsa Indonesia, datangi kaum aborigin Taiwan yang genetikanya mirip dengan sawo matang manusia modern Indonesia hari ini. Sehingga mengadu domba etnisitas manusia Indonesia hari ini dengan istilah pribumi bukan pribumi adalah kebodohan.

Sejarah mencatat pusat Nusantara saat Sriwijaya adalah disekitar Sungai Musi. Nusantara saat Majapahit sebagai penguasa berpusat di Mojokerto. Dan Nusantara atau Indonesia hari ini berpusat Jakarta. Jakarta adalah pusat pemerintahan/politik dan juga pusat ekonomi Indonesia. Berbeda dengan Amerika dimana pusat pemerintahan di Washington DC dan pusat ekonominya di New York atau Los Angeles. Atau Tiongkok dengan Beijing sebagai pusat politik dan Shanghai sebagai pusat ekonomi.
Bercampurnya segala pusat ini itu di Jakarta membuat manusia-manusia Indonesia berlomba mengadu nasib ekonomi atau nasib politiknya ke Jakarta. Jakarta adalah mitos. Jakarta sekaligus juga adalah bom waktu.

***
Sedemikian besarnya magnet Jakarta sebagai kepusatan atas banyak hal, tidaklah heran jika menjadi Gubernur Jakarta menjadi incaran utama panggung politik. Pak Jokowi mundur dari Solo untuk menjadi Gubernur Jakarta tahun 2012 yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia di tahun 2014. Pak Ahok mundur dari anggota DPR untuk berpasangan dengan Pak Jokowi. Pak Alex Nurdin mundur sebagai Gubernur Sumsel, dan balik lagi ketika kalah. Tahun depan pak Ahok pun bersiap untuk pemilihan berikutnya. Dan karena satu dan lain hal, tawaran dan kesempatan itu pun datang kepada saya.
Saya tidak melakukan upaya apapun yang bersifat mempromosikan diri ke warga Jakarta. Sehingga ketika hasil survey menyatakan popularitas dan elektabilitas tiba-tiba-tiba naik, saya duga karena apa yang saya lakukan di Bandung dengan mudah dikonsumsi warga Jakarta via media sosial. Jangan lupa Jakarta adalah kota Twitter paling cerewet se dunia.
Kenapa tidak segera menyatakan maju atau tidak? Sebagai manusia timur, saya dilatih ibu saya untuk menghormati silaturahmi. “Jangan menolak undangan silaturahmi dan perbanyak takziah pada yang baru meninggal,” itu pesan rutin Ibu saya. Saya paham maksudnya, dengan silaturahmi persaudaraan berlipat. Dengan takziah, rasa syukur dan semangat hidup bertambah.
Itulah kenapa selama 3 bulan terakhir saya tidak langsung menyatakan iya atau tidak terhadap tawaran menjadi calon Gubernur DKI. Saya menghormati masukan dan aspirasi dengan menghadiri undangan silaturahmi dari beragam kelompok warga dan tokoh Jakarta. Saya mendatangi informal undangan dari 4 parpol. Dalam kurun waktu tersebut, saya mendengarkan dengan seksama masukan langsung dari Bapak Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, termasuk berdiskusi hangat dengan Pak Prabowo Subianto. Saya memperhatikan masukan warga via media sosial juga. Dan sampai hari Minggu 28 Februari 2015 pun saya masih menerima silaturahmi tokoh-tokoh nasional di Jakarta. Semua saya dengarkan dengan baik.
***
Memenangkan pemilihan Gubernur Jakarta 2017 bukan hal yang mustahil. Saya dulu memulai pemilihan di Bandung dengan 6% sebagai ’nobody’, sementara incumbent sudah 30%. Dan akhirnya menang 45% dengan determinasi dan strategi kreatif ini itu. Dari survey terakhir di Jakarta yang masuk ke saya, popularitas sudah 60% dan elektabilitas 20%. Dan ini pun, dengan saya tidak melakukan apa-apa. Belum bergerak.
Gak takut kalah? Menang kalah dalam hidup adalah biasa. Cinta saya pernah ditolak 2 kali. Kalah dalam sepakbola sering. Masuk arsitektur gara-gara tidak berhasil masuk Teknik Kimia ITB dan saya pernah dilecehkan berkali-kali saat di Amerika karena minoritas dan faktor ras. Saya sudah melewati semua itu. Makanya mau dimaki atau dibuli di twitter atau medsos oleh banyak pihak termasuk para buzzer lawan politik itu mah biasa saja. Politik itu bising. Insya Allah saya sudah kebal.
Masalah batin saya hanya satu. Saya belum selesai menunaikan tugas sebagai Walikota Bandung. Andai pilkada di Indonesia ini bisa serempak awal dan akhirnya, tentu tidak akan ada dilema seperti ini. Jika pilkada bisa serempak semua, tidak akan ada stigma pemimpin kutu loncat bagi mereka yang ingin mengabdi ke jenjang lebih tinggi. Dan jika mengikuti hawa nafsu dan hitungan matematika pilkada, pastilah saya tidak banyak berpikir panjang. Namun hidup tidaklah harus selalu begitu. Saya ingin bahagia tanpa mencederai. Saya ingin menang tanpa melukai.
***
Bandung hari ini sudah membaik, namun belum sehat betul. Lebay jika dibilang Bandung sudah berhasil. Bohong pula jika ada yang mengatakan Bandung tidak ada kemajuan. Dalam kurun 2 tahun ini, reformasi birokrasi Bandung sudah membaik. Kinerja birokrasi dari urutan ratusan tahun 2013 sekarang urutan 1 nasional dengan nilai A. Pelayanan publik dari rapor merah sekarang urutan 4 nasional. Transparansi pemerintah sudah urutan 3 dari asalnya urutan 17 di Jawa Barat. Itu progres.
Ijin usaha UKM dihilangkan sama sekali. 7000 warga miskin sudah diberi kredit usaha tanpa bunga dan tanpa agunan. Setiap RW diberi anggaran 100 juta sebagai konsep pemerataan pembangunan. Pengangguran terbuka turun dari 10,9% ke 8 %. Itu semua adalah kemajuan. Jadi Bandung membaik bukan hanya urusan taman, seperti yang sebagian tukang nyinyir kira.
Secara tata kota, perbaikan trotoar dan taman kota bergerak dengan cepat. Interaksi sosial berkorelasi dengan kebahagian. Karenanya Indeks kebahagiaan naik ke 70,6 di akhir 2015. Artinya warga Bandung bahagia. Problem sampah dan jalan rusak sudah hilang dari 5 besar masalah Bandung versi survey warga. Adipura hadir lagi setelah 17 tahun absen. Namun secara jujur, Kota Bandung masih punya hutang masalah yaitu urusan pengurangan banjir dan kemacetan. Dua problem ini menjadi prioritas di sisa jabatan saya.
Dan yang terberat, warga Bandung mayoritas tidak mengijinkan saya pergi sebelum menyelesaikan tugas. Di dalam kata ‘warga Bandung’ terkandung di dalamnya suara relawan yang dulu berjibaku memenangkan saya, suara keluarga saya dan suara mentor hidup saya yaitu ibu kandung saya, yang tidak merestui kemanapun sebelum niat selesaikan periode pertama kewalikotaan Bandung ini tunai. Semoga warga Bandung juga memahami, bantu saya dengan aktif menaati aturan dan berpatisipasi aktif dalam program-program pemkot, agar Bandung Juara berkat usaha bersama.
***
Indonesia tidak hanya Jakarta. Mitos pusat segalanya itu harus dibongkar. Saya yakin Indonesia bisa maju jika di daerah juga dipimpin orang-orang terpercaya dan progresif secara merata. Indonesia bisa hebat dengan kepemimpinan orang-orang hebat seperti Ibu Risma di Surabaya atau Prof. Nurdin Abdullah di Bantaeng.
Saya mungkin bisa ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Saya masih ingin menyelesaikan mimpi-mimpi besar di di Bandung, ibukota solidaritas Asia Afrika dan kota desain Unesco ini. Insya Allah banyak hal di Bandung akan menginspirasi Indonesia dan dunia. Oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan jernih hati untuk tidak maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017.
Mohon maaf lahir batin jika keputusan ini mengecewakan semua pihak yang sudah bersemangat menyampaikan aspirasi agar saya maju ke Jakarta di tahun 2017. Insya Allah semua indah pada waktunya.
Dan walau gak nyambung, seperti biasa, bagi para jomblo, bersegeralah menikah agar panjang umur.
Hatur nuhun.
Read more ...

"LGBT TIDAK SALAH"


Jika Kita mengkaji pada kalimat Al-quran surah Albaqorah : 6-20 yang menerangkan ciri dari orang-orang yang tertutup (kafaro). Mari kita telaah salah satu ayatnya
QS. 2 : 7 "Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat
QS. 2: 11-12 "Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan dibumi! Mereka menjawab "sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan kebaikan. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari
QS. 2: 13 " Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah  kamu sebagaimana orang lain telah beriman! Mereka menjawab, "Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.

lgbt tidak salah

Pernahkah Anda mendengar tokoh-tokoh yang mengatakan adakah "kalimat Al-quran yang mengatakan bahwa LGBT itu salah ?"
Pernahkah Anda mendengar tokoh-tokoh yang mengatakan bahwa kaum nabi lut, bukanlah kaum Homoseksual tetapi kaum pedofil ?

Yap.., Itu keluar dari moncong tokoh-tokoh liberal, yang pasti anda kenal,

QS. 7:80-81. Dan kami juga telah menutus Lut, keika dia berkata kepada kaumnya, mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia) ini. "Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas"

Menarik, jika dalil diatas dengan  mudah untuk dipahami, bahwa homosek itu dilarang karena itu adalah pekerjaan yang melampaui batas, tetapi diputar balikan hingga tokoh itu mengatakan tidak ada kalimat Alquran yang membahas Homosek apalagi sebuah kesalahan.

lgbt tidak salah
Apa yang terjadi pada tokoh-tokoh ini, mungkin ini lah yang Allah jelaskan dalam QS 2:6-20, dimana pintu hati, penglihatan dan pendengaran mereka ditutup, hingga mereka sulit memahami al-quran, Naudzubillahi mindzalik,

lgbt tidak salah

Kita juga sering mendengar bahwa apa yang mereka lakukan adalah sedang memperbaiki dunia, padahal kata Allah merekalah yang sedang merusak. Maka dapat kita simpulkan hanya Allah yang dapat membukakan pintu hati mereka.
Hikmah apa yang dapat kita ambil, marilah kita  kepada Alquran, senangilah untuk medengarkan ayat-yatnya, agar hati dan pikiran kita terus dilindungi Allah SWT.
Alquran bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipahami karena Alquran diturunkan untuk kita, untuk manusia yang berpikir dan beriman
Wallahu A'lam Bishawab

lgbt tidak salah




Read more ...
TERIMA KASIH SEMOGA MENJADI INSPIRASI